Tiana adalah seorang wanita muda pekerja keras dari New Orleans yang memiliki mimpi besar: membuka restorannya sendiri. Sejak kecil, dia dan ayahnya, James, berbagi mimpi ini, dan Tiana terus berpegang teguh pada janji untuk mewujudkannya, bahkan setelah ayahnya meninggal. Dia bekerja dua atau bahkan tiga pekerjaan, menabung setiap sen yang dia bisa.
Suatu malam, saat pesta topeng di rumah teman masa kecilnya, Charlotte La Bouff, Tiana bertemu dengan Pangeran Naveen dari Maldonia. Naveen, yang terkenal suka berpesta dan tidak bertanggung jawab, telah diubah menjadi katak oleh Dr. Facilier, seorang penyihir voodoo yang licik. Mengira Tiana adalah seorang putri karena pakaiannya, Naveen memohon ciuman padanya, berharap itu akan mematahkan kutukan.
Tiana enggan, tetapi karena kasihan dan godaan imbalan uang untuk restorannya, dia mencium katak itu. Namun, bukannya Naveen kembali menjadi manusia, Tiana justru ikut berubah menjadi katak! Rupanya, ciuman itu hanya bisa mematahkan kutukan jika dilakukan oleh seorang putri sejati.
Bersama-sama, dalam wujud katak, Tiana dan Naveen memulai petualangan mendebarkan melalui rawa-rawa Louisiana. Mereka bertemu dengan berbagai karakter yang tak terlupakan: Louis, buaya pemain terompet yang ingin menjadi manusia; dan Ray, kunang-kunang romantis yang jatuh cinta pada bintang malam bernama Evangeline.
Perjalanan mereka penuh tantangan, mulai dari melarikan diri dari pemburu katak hingga menghindari bayangan menyeramkan Dr. Facilier. Sepanjang jalan, Tiana mengajarkan Naveen tentang nilai kerja keras dan tanggung jawab, sementara Naveen membantu Tiana melihat pentingnya menikmati hidup dan menemukan cinta.
Mereka akhirnya menemukan Mama Odie, seorang dukun voodoo tua yang bijaksana. Mama Odie menjelaskan bahwa mereka tidak harus mencari apa yang mereka pikir mereka butuhkan, tetapi apa yang benar-benar mereka butuhkan. Dia mengungkapkan bahwa satu-satunya cara untuk mematahkan mantra adalah jika Naveen mencium seorang putri sejati sebelum tengah malam di Mardi Gras.
Dalam keputusasaan, mereka mencoba kembali ke Charlotte, yang akan dinobatkan sebagai putri Mardi Gras. Namun, waktu hampir habis. Di saat-saat terakhir, meskipun mereka masih dalam wujud katak, Tiana dan Naveen menyadari bahwa mereka telah jatuh cinta. Mereka memutuskan untuk menikah, katak atau tidak, di rawa-rawa dengan Mama Odie sebagai saksi.
Saat mereka berciuman sebagai suami istri, keajaiban terjadi. Karena Tiana sekarang adalah seorang putri sejati (melalui pernikahannya dengan seorang pangeran), kutukan itu akhirnya pecah. Mereka berdua kembali menjadi manusia, dan Naveen pun telah belajar untuk lebih bertanggung jawab dan mencintai Tiana dengan tulus.
Akhirnya, Tiana dan Naveen kembali ke New Orleans dan membuka restoran impian Tiana, "Tiana's Palace," yang menjadi sangat sukses. Mereka hidup bahagia selamanya, membuktikan bahwa kerja keras, cinta, dan keyakinan pada diri sendiri dapat membuat mimpi menjadi kenyataan.
0 Komentar